Lompat ke isi utama

Berita

Mumaddadah : SIMPR Merupakan Ruh Perjuangan Bagi Panwascam

Mumaddadah : SIMPR Merupakan Ruh Perjuangan Bagi Panwascam
TARAKAN – Di hadapan 12 Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam)yang telah resmi dilantik, Pimpinan Badan Pengawas Pemiliahan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Mumaddadah menyampaikan betapa pentingnya memiliki prinsip Solidaritas, Integritas, Mentalitas, Profesionalitas dan Religius atau yang biasa dikenal dengan sebutan (SIMPR). \nDikatakan Mumaddadah, secara kelembagaan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) mempunyai tugas dan wewenang serta kewajiban yang diatur dalam UU Pemilihan (UU No.1/2015) Pasal 33 dan pasal 34, untuk melaksanakan tugas dan wewenang serta kewajiban tersebut tidaklah mudah karena Panwascam terdiri dari 3 orang, secara lahiriah dan manusiawi memiliki karakter bermacam-macam atau sederhananya pasti akan terdapat perbedaan-perbedaan pendapat dalam menentukan sikap dan dalam mengambil keputusan. perbedaan tidak dapat dihindari namun dapat dicari titik persamaannya. \nMaka sebelum menjalankan tugas dan wewenang serta kewajibannya Panwascam harus memiliki prinsip dasar yaitu Soliditas, Integritas, Mentalitas, Profesionalitas dan Religius(SIMPR). kelima prinsip dasar tersebut wajib dimiliki semua Panwascam. dan kelima prinsip dasar tersebut memiliki keterkaitan. \nSoliditas adalah kekompakan ,3 orang Panwascam disetiap kecamatan ini dibutuhkan Soliditas, misalkan dalam rapat pleno pastinya ada ruang-ruang diskusi hingga perdebatan jika ratap pleno memutuskan sesuatu maka menjadi kewajiban kepada anggota lainnya mengikuti keputusan rapat pleno. jika di ilustrasikan Soliditas pada stuktur bangunan rumah, Soliditas itu seperti Pondasi rumah, jika pondasi rumah itu kuat maka bangunan itu akan kuat. \nIntegritas makna sederhananya kewibawaan dan kejujuran dalam menjalankan Tugas, Wewenang dan Kewajiban, Integritas ini merupakan harga mati bagi Panwascam, jika tidak ber-integritas maka orang luar yang berkepentingan dengan mudah menyusup. \nMentalitas adalah keadaan dan aktivitas jiwa (batin), cara berpikir,dan berperasaan, pada diri manusia jika terdapat tekanan-tekanan akan mempengaruhi psikologi atau kejiwaan manusia akan terjadi ketidak sehatan dalam mengambil keputusan, diawal tadi Saya sudah sampaikan bahwa SIMPR ini memiliki keterkaitan jika Soliditas dan Integritas ini kita miliki maka Mentalitas pun akan kuat serta bisa terjaga meskipun ada tekanan-tekanan atau ancaman-ancaman dari luar. \nProfesionalitas adalah pengetahuan dan keahlian dalam menjalankan tugas, wewenang serta kewajiban. tidak dapat dihindari dalam beriteraksi hubungan keluarga, kerabat, dan persahabatan sangat mempengaruhi. misal orang dalam berkomunikasi dan beriteraksi akan berbeda jika berhadapan dengan keluarga atau kerabat dengan orang yang tidak dikenal. Panwascam dituntut wajib pada saat berinteraksi memegang teguh prinsip Profesionalitas kepada siapa saja tanpa terkecuali. \nReligius, maksudnya kita memiliki keyakinan dan kepercayaan dalam beragama, agama mana pun akan mengajarkan menjauhi atau meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa dan mengerjakan hal-hal yang diperintah oleh Tuhan Yang Maha Esa. apa lagi Panwascam sebelum melakukan pekerjaannya mengucapkan sumpah dan janji kepada Tuhan Yang Maha Esa pada saat pelantikan, sumpah atau janji tersebut bukan hanya sekedar kata-kata melainkan harus diwujudkan dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban. \nmaka penting dan menjadi kewajiban setiap Panwascam memiliki lima Prinsip dasar SIM P-R dalam melaksanakan tugas, kewenangan dan kewajiban. jika Panwascam tidak memiliki 5 prinsip dasar itu maka sulit untuk Panwascam melakukan tugas, wewenang dan kewajiban secara maksimal. \n \nPenulis: Paccik \n \nfoto: Tisar Iswahyudi \n \n